Belakangan, agak sulit bagi kami untuk mendapatkan moment liburan bersama lagi. Sebab, anak-anak sudah punya kesibukannya sendiri-sendiri, terutama Afif dan Satira yang masa liburannya jarang bersamaan dengan kedua adiknya. Maka, kesempatan liburan akhir pekan yang cukup panjang di minggu ini, kami coba untuk manfaatkan sebaik-baiknya.
Salah satu kegiatan yang cukup seru yang kami lakukan kemarin adalah berkunjung ke De Arca Statue Art Museum di kawasan XT Square Yogyakarta. Yaitu mesuem yang memajang aneka patung dari tokoh-tokoh terkenal, baik nasional maupun internasional, hasil karya seniman Yogyakarta.
Bila di London dan beberapa kota lain di luar negeri punya Museum Madame Tussaud dengan koleksi patung lilin tokoh dunia, De Arca Museum memiliki ide yang lebih kurang sama. Hanya, yang membedakan adalah patung yang ada di De Arca Museum ini dibuat menggunakan resin (getah yang dihasilkan oleh tumbuhan tertentu, karena disesuaikan dengan keadaan iklim di Jogja), bukan lilin seperti yang ada di Madame Tussaud.
Museum ini buka setiap hari dari pukul 10.00 hingga 22.00 wib. Harga tiket yang tercantum adalah Rp. 50.000, tapi karena masih promo, kemarin kami mendapatkan harga Rp. 35.000. Petugas tiket menawarkan kepadaku tiket terusan ke De Mata Trick Eye Museum seharga Rp. 60.000. Aku menolaknya, karena kami sudah pernah berkunjung ke museum gambar 3 dimensi tersebut beberapa waktu yang lalu. Sahabat bisa membacanya dalam postinganku berjudul De Mata Memainkan Mata.
Sebelum memasuki ruangan museum, petugas menyambut kami dengan ramah dan memberi hadiah kantong asoy alias kresek. Kami sempat bingung. Tapi, petugas tersebut buru-buru menjelaskan, “Untuk wadah alas kakinya, Pak“. Oh, ternyata memasuki museum tersebut, kita tidak diperbolehkan mengenakan alas kaki. Karena pintu masuk dan pintu keluar berbeda, maka asoy itu adalah alternatif paling pas untuk membawa alas kaki. Cara yang efektif dan efisien juga..
Aku tidak tahu persis seberapa banyak patung yang dipamerkan. Ada banyak sekali patung dari pahlawan nasional, para mantan presiden Indonesia dan dunia, tokoh masyarakat, seniman, karakter film, artis, dll.
Berikut di antaranya:
Duo Kartini
Ajib belajar melukis dengan Mbah Afandi
Cucu Pak Beye itu ganteng juga ya..
Pakde Einstein itu kalau rumus fisika, jago banget, Tih.. Tapi, kalau ditanya Bahasa Jawa, mana ngerti beliau..
Palunya Om Thor, beneran berat ya Jib?
Yakin deh, Tuan Putri yang ini, jauh lebih cantik dari Ibu Ratu itu..
Oalaaaaaah… Kok sempat-sempatnya ngajak Pakde Mandela selfie sih? #tepokjidat
Museum yang baru dibuka pada 23 Desember 2014 yang lalu ini, patut dijadikan sebagai salah satu destinasi pengisi liburan. Karya seni yang disajikan sangat bercita rasa tinggi dan tentunya edukatif. Anak-anak dapat mengenal tokoh-tokoh nasional maupun dunia dengan gembira. Aku sangat mengapresiasi keberadaan museum ini.
Bagi sahabat yang berlibur ke Yogyakarta, bolehlah berkunjung barang sejenak ke museum ini.